Aku, Kamu Dan Secangkir Teh.

Share


teh
A cup of tea

"Hidup itu seperti secangkir teh, berwarna jingga keemasan, seperti senja…" , katamu.

"Ada rasa sepat di sana, ada rasa manis, dan tentunya sensasi yang tak hilang bahkan ketika kita menuntaskan sesapan terakhir kita..." , katamu lagi.

"Seperti secangkir teh, aku akan menemani kamu ngobrol apa aja. Tentang kita tentunya, tentang pahitnya, manisnya, atau perpaduan di antaranya …", masih katamu.

"Aku tak akan meninggalkanmu, sebelum ada bekas lipstik tebal pada cangkir tehmu yang menandakan kamu betah bersamaku.", itu juga katamu.

Sudah cangkir keempat, kamu belum juga datang. Pelayan itu menatapku heran. Memandangi setiap cangkir teh yang kupesan. Sengaja kutitipkan bekas lipstik di tiap cangkir itu, agar mereka tahu aku pernah mecumbui cangkir-cangkir itu secara bergilir.

Ponselku bersenandung, tanda ada sms yang masuk. Tanganku pun membuka pesan itu.

Sayang, aku datang
terlambat.

Aku membunuh waktu dengan memandangi bekas lipstik di cangkir-cangkir itu. Aku punya jutaan pesona, tapi tak tahu bagaimana aku bisa terperangkap sebuah cinta pada seorang pria seperti kamu.

Kamu tak kunjung datang, ponselku yang lain bergetar halus. Huft! Tak seharusnya aku disini. Cepat-cepat ku hapus sisa lipstik di bibirku. Ada seorang wanita di kafe sebelah yang sedang menungguku.




Cerita ABG 18+ Klik di sini!

Cerita ABG | Pendidikan Seks